Liputan : Le spectacle de danses Indonésiennes
Oleh : Nararya Narottama (PPI Paris)
Pada tanggal 23 Maret 2012
yang lalu, rekan-rekan dari PPI Paris dan PPI Amiens, bersama rombongan seni
yang tergabung dalam Asosisasi Sekar Jagat Indonesia (SJI) berkesempatan untuk
pentas di Université du Havre, Le Havre, Prancis. Nama acara ini adalah «Spectacle de
danses Indonésiennes», bertempat di Maison de l’Etudiant, Université du
Havre.
Rombongan berangkat pukul
13.30 siang dari Paris, dengan jumlah penari lebih dari 20 orang, berbagai
tarian daerah dipentaskan. Termasuk berbagai tarian dari daerah Sumatra, Jawa
dan Bali.
Anggota dari Asosiasi Sekar
Jagat Indonesia (SJI) berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, mereka
sebagian besar sudah lama menetap dan berkeluarga di Prancis. Dengan semangat
Bhineka Tunggal Ika, perbedaan tersebut bukan menjadi suatu penghalang,
melainkan semakin memperkuat semangat persatuan dan kesatuan diantara
anggotanya.
Backstage: Senyum deg-degan sebelum pentas |
Ketua sekaligus penggagas
Asosiasi Sekar Jagat Indonesia, Ni Putu Anggawati mengatakan bahwa asosiasi ini
terbentuk karena terinspirasi oleh semangat kekeluargaan dan kekompakan dari
para anggotanya. Asosiasi ini sekaligus ingin melestarikan dan mempromosikan
kebudayaan Indonesia. Pada mulanya, asosiasi ini masih terbatas pada acara
berkumpul bersama saja, namun seiiring dengat waktu, ada niat untuk mengisinya
dengan kegiatan bermakna, yang bernafaskan budaya dan seni.
Untuk memfasilitasi agar
semua anggota mampu berpartisipasi secara aktif, maka diperlukan sebuah tarian
yang bisa dimainkan secara massal, maka dipilihlah Tari Kecak, tarian dari Bali
ini bisa dimainkan oleh puluhan hingga seratusan orang. Pada awalnya, jumlah
anggota SJI hanya 7 orang, dan terus berkembang hingga saat ini berjumlah 55
orang.
Asosiasi Sekar Jagat
Indonesia merupakan sebuah wadah kekeluargaan, yang dibentuk pada akhir Juni
2011, asosiasi ini secara rutin melaksanakan latihan tari setiap dua minggu
sekali, di Sasana Budaya KBRI Paris.
Exhibition before the show |
Acara dimulai dengan pameran
foto yang berjudul «Archipel de spectacles», serta pameran produk-produk kerajinan khas
Indonesia, pameran kain batik, wayang dan topeng, diikuti dengan wisata kuliner
Indonesia,
Pentas kemudian dilanjutkan
dengan parade pakaian Batik yang dibawakan oleh para mahasiswa Université du
Havre serta keluarga dari Indonesia yang tinggal di Le Havre, disertai narasi
mengenai budaya berpakaian di Indonesia.
Dijelaskan pula tentang keberagaman suku, ras dan agama di Indonesia,
serta semangat Pancasila yang mampu mempersatukan semua perbedaan tersebut.
Tarian pertama yang tampil
adalah Tari Pendet. Pada tahun 2009, tarian tradisional Bali ini pernah dipakai
Malaysia dalam iklan promosi pariwisata mereka, dan masyarakat Indonesia sempat
bereaksi keras atas peristiwa tersebut. Tarian ini dibawakan oleh beberapa
penari putri, salah satunya adalah Ni Ketut Sutrisnawati, dari PPI Paris.
Selanjutnya, dipentaskan
Tari Jaipong, sebuah tarian tradisonal khas Jawa Barat. Tarian ini sangat populer, dan sering dipakai
dalam misi-misi kesenian internasional.
Tarian ketiga adalah Tari
Cendrawasih dari Bali, tarian ini terinspirasi dari indahnya burung Cendrawasih
yang bergerak dengan lincah dan gemulai. Dibawakan oleh Mbak Wulan dari SJI, dan
Suci
Lestari Yuana (Nana) dari PPI
Paris. Diikuti dengan
sebuah tarian dari Jawa Barat, yakni Tari Kandagan,
dibawakan dengan sangat apik oleh Mas Rizki.
Pada pertengahan acara,
diadakan sebuah prosesi penyambutan. Kurang lebih 20 orang ikut dalam prosesi
ini dengan memakai pakaian tradisional Bali, termasuk beberapa anak kecil yang
tampil dengan ceria dan penuh percaya diri. Diiringi dengan gamelan Bali, para
penonton disambut dengan lemparan bunga.
Acara kemudian dilanjutkan
dengan Tari Panji Semirang, yang dibawakan oleh Kadek Yulia, diikuti oleh penampilan
Tari Piring, tarian khas Minangkabau, Sumatra Barat, yang dibawakan oleh Mbak Wulan dari SJI.
Penampilan selanjutnya
adalah Tari Baris Kembar, sebuah tarian yang merupakan modifikasi dari Tari
Baris Tunggal klasik. Tarian ini menceritakan keberanian seorang ksatria yang
akan siap berperang. Dengan memakai pakaian perang yang megah, memakai mahkota
berkilau yang terbuat dari kulit kerang dan keris yang siap dihunus, para
penari tampil dengan lincah dan bersemangat. Tarian ini dibawakan oleh Nararya
Narottama (PPI Paris) dan I Nyoman Krisna (PPI Amiens). Tarian berdurasi 8
menit ini mampu membius penonton, dan diakhiri dengan tepuk tangan yang sangat
meriah. Lihat video: Disini
Di puncak acara, ditampilkan
Tari Kecak, hampir semua penari turut serta dalam tarian ini. Para penari yang
sebagian besar dari SJI, duduk melingkar dalam posisi bersila. Mereka tampak
begitu bersemangat membawakan tarian ini, begitu pula rekan-rekan dari PPI.
Koordinator tarian ini adalah I Wayan Lanang Nala, dari PPI Paris.
Para penonton terkesima
ketika ke para penari bergiliran tampil dan dengan piawai menari. Tidak
seorangpun yang beranjak dari tempat duduknya, acara ini juga dihadiri oleh
Atase Pendididkan KBRI, Bapak Syafsir Akhlus, beserta jajaran beliau. Para
penonton tampak sangat puas dan memberikan standing applause bagi
seluruh penari. Acara kemudian ditutup dengan ramah tamah dan foto bersama.
Asosiasi Sekar Jagat Indonesia berfoto bersama |
Sampai
saat ini, Asosiasi Sekar Jagat Indonesia sudah beberapa kali diundang pentas,
antara lain pentas bersama dengan Asosiasi Sokasi Banten, pentas di gedung
Academy Diplomatic International, pentas tari di Marché au Puce, di Université
du Havre dan diundang menari di Berlin tanggal 3 Mei 2012 nanti. Diharapkan
kerja sama antara PPI dan SJI dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan di
masa depan.
Nararya Narottama
Seperti dimuat dalam e-majalah SALUT No.
1 Edisi Mei 2012
Terimakasih. Sangat membantu. Jangan lupa kunjungi kami http://bit.ly/2MZshrf
ReplyDelete