Placa Reial Barcelona, par Narottama 2012
Sintesa
Artikel
Pencitraan Kembali Situs Warisan Dunia di Kota Barcelona
oleh:
Nararya Narottama
Version français, click ici
Pengantar
Dalam
beberapa tahun terakhir Barcelona telah menerapkan pencitraan ulang
sebagai strategi ambisius untuk menarik khalayak eksternal. Makalah
ini mengidentifikasi kerangka kerja konseptual, di mana dampak dari
inisiatif pencitraan pariwisata dapat dipahami.
Kerangka
kerja ini berpendapat bahwa pencitraan kembali dapat mempengaruhi
komponen citra yang berbeda, dihasilkan melalui konotasi dan citra
sinokdikal. Nilai dari kerangka kerja ini kemudian diaplikasi untuk
pencitraan kembali kota Barcelona, Catalonia, Spanyol. Studi kasus
ini menunjukkan bagaimana citra kota dimodifikasi. Hal ini juga
menunjukkan bahwa proses pencitraan kembali kota memiliki implikasi
penting secara umum dan menghasilkan tujuan regenerasi yang lebih
luas.
Salah
satu sektor ekonomi yang paling didambakan oleh Barcelona adalah dari
pariwisata, bersamaan dengan industri keuangan, asuransi dan
real-estate. Beberapa berpendapat bahwa ini adalah sektor padat karya
yang membawa penciptaan lapangan kerja, dengan biaya modal yang
rendah, taji pembangunan ekonomi, dapat meningkatkan penyediaan
rekreasi bagi warga. Kota Barcelona terus menerapkan pengembangan
pariwisata dengan strategi pemasaran ambisius. Banyak dari skema
pencitraan dilihat sebagi paradoks.
Pencitraan
sangat penting karena wisatawan memerlukan sebuah representasi kota
yang koheren, sesuatu yang mudah dan menyenangkan untuk 'dikonsumsi'.
Dengan demikian, kota Barcelona mempergunakan kegiatan promosi dan
visual perkotaan untuk menyajikan citra yang tepat untuk pasar
wisatanya. Berbagai istilah yang berbeda digunakan untuk
menggambarkan kegiatan-kegiatan tersebut, termasuk « boosterism »,
pencitraan kota, pemasaran, tujuan, penjualan dan istilah yang
digunakan di sini; pencitraan kembali kota.
Plage de Saint Sebastian, par Narottama 2012
Pencitraan
Kembali Kota
Pencitraan
kembali kota adalah presentasi (kembali) yang disengaja dan
konfigurasi (kembali) dari citra kota malalui modal ekonomi, budaya
dan politik. Pencitraan sering melibatkan penyebaran alat pemasaran
konvensional, seperti slogan-slogan, logo dan bahasa promosi. Namun,
teknik-teknik yang lebih halus juga digunakan, seperti pementasan,
pembangunan gedung-gedung ikonik dan implementasi strategi. Strategi
untuk mengembangkan kerangka kerja konseptual untuk pencitraan
kembali yang mempengaruhi kegiatan wisata di Barcelona. Studi kasus
ini sering dikutip dalam penelitian urban, disebabkan keberhasilan
Barcelona mencitrakan dirinya sebagai kota tujuan wisata yang
menarik.
Meskipun
upaya pencitraan kembali kota Barcelona memiliki sejarah panjang,
dalam beberapa tahun terakhir pemerintah kota Barcelona telah memulai
upaya untuk memanipulasi citra kota. secara luas, namun lebih halus.
Pemerintah kota Barcelona meningkatkan anggaran untuk mengkonstruksi
kembali citra dan promosi pariwisata, fenomena ini sebagai bentuk
komunikasi, sarana kontrol sosial, tata kota pemerintahan, bentuk
wacana dan sebagai modus pemasaran. Pencitraan kadang-kadang disebut
sebagai citra organik, karena mereka terbentuk melalui agen 'otonom'
yang lebih kredibel, lebih penetratif dan, karenanya, lebih
berpengaruh, pada komunikasi pemasaran resmi.
Citra
kota yang muncul untuk menjadi otonom, sebenarnya telah dipengaruhi
oleh agen-agen promosi. Pencitraan penting untuk kepentingan kota,
namun dipengaruhi oleh pertumbuhan koalisi, yakni aliansi informal
yang dibuat dari sektor swasta, tokoh masyarakat bisnis dan pejabat
pemerintah. Stoker dan Mossberger (1994) mengidentifikasi tipologi
rezim, dengan 'rezim simbolis' yang dikutip sebagai salah satu
manifestasinya. Berbeda dengan rezim organik atau instrumental, upaya
rezim 'simbolik' adalah untuk mengubah fundamental ideologi atau
citra sebuah kota. Tujuan mereka adalah transisi '(Stoker dan
Mossberger 1994: 201). Menyadari keberadaan dan fungsi rezim
perkotaan, khususnya rezim simbolis, memungkinkan pencitraan kembali
kota untuk dianalisa dalam arti luas. misalnya, memungkinkan
dipertimbangkan adanya ruang perkotaan baru, proyek utama dan
bangunan-bangunan arsitektur lain yang tidak dapat didanai publik,
tetapi merupakan bagian fundamental dari strategi pencitraan kembali
sebuah kota.
Dalam
pengakuan terhadap kecanggihan teknologi yang semakin meningkat,
banyak peneliti sekarang menyamakan kembali pencitraan kota dengan
pencitraan korporasi. Ini mungkin dapat dimengerti sebagai perbedaan
antara ruang, perusahaan dan merek yang telah kabur dalam beberapa
tahun terakhir. Perusahaan telah mulai menghargai nilai dalam
membangun pencitraan merek, menciptakan 'tempat' yang ada sebagai
tempat perusahaan mencitrakan dirinya, dengan atraksi untuk
pengunjung dan sebagai alat branding. Munculnya 'True City of
Nike' adalah contoh dari kecenderungan ini. Di waktu yang sama,
tempat konvensional semakin dipasarkan dan terkomodifikasi oleh
hubungan dengan merek perusahaan dan waralaba budaya. Untuk
memahami dampak dari pencitraan ini, dan pencitraan kembali kota
secara umum, adalah penting untuk memahami citra tempat dan bagaimana
mereka terbentuk.
Port de Barcelona, Narottama 2012
Jenis
Pencitraan
Pencitraan
dapat dibagi dalam dua jenis, tergantung emphasis perseptual atau
proses kognitif dari informasi dan evaluasi dari tempat.
Komponen kognitif berasal dari fakta-fakta mengenai destinasi yang
perlu dibangun untuk memicu kesadaran, komponen afektif berhubungan
pada motif dalam bagaimana perasaan seseorang mengenai objek dalam
konsiderasinya
Banyak
penelitian berfokus pada struktur statik daripada perilaku
dinamiknya. Berbagai macam persefektif dapat dipakai untuk pengertian
lebih lanjut dalam proses ini. Banyak literatur mengenai citra dari
suatu tempat lebih mendasarkan pada persepsi daripada konseptual.
Dibentuk berdasarkan prinsip-prinsip yang dibangun dalam lingkup
psikologi.
Gestalt
School berteori bahwa persepsi manusia adalah holistik dan
menyediakan prinsip-prinsip bagaimana kita menghadapi pola cita dan
lanskap. Menjelaskan beberapa pemikiran-pemikiran mengenai persepsi
dari pencitraan suatu tempat atau destinasi. Model penciptaan citra
publik, melibatkan identitas dari suatu destinasi kepada publik,
dengan elemen-elemen yang hilang atau dibentuk kembali, berdasarkan
faktor pribadi maupun eksternal. Citra dari suatu destinasi dapat
dimengerti dengan melihat citra yang diproduksi oleh destinasi dan
atau media independen, kemudian menguji bagaimana citra tersebut
ditransmisikan dan diterima oleh wisatawan. Serta pencitraan dalam
kaitannya dengan persepktif kultural.
Kerangka
pemikiran tersebut secara esensial berdasarkan pada prinsip semiotik,
yang mana salah satunya, termasuk beberapa implikasi penting bagi
kebudayaan analisis persepsional, yang mengijinkan perubahan kognitif
dan afektif dari konsep citra untuk direpresentasikan.
Cara
pertama untuk pencitraan kembali kota adalah dengan penggunaan
« Synecdoche », yakni ketika suatu bagian kecil
dari sesuatu, menjadi suatu representasi dari keseluruhan dari bagian
tersebut. Beberapa ahli menyebut proses ini sebagai metonymy. Sebagai
contoh, Menara Eiffel yang merepresentasikan kota Paris. Wisatawan
cendrung untuk menerima suatu tempat berdasarkan objek tunggal atau
ikon yang dianggap tepat untuk mewakli tempat tersebut.
Dengan
menggunakan prinsip dari MacCannell, pencitraan kembali dapat
mempengaruhi citra kota melalui transformasi daya tarik terkait, dan
menggunakannya dalam simbol-simbol yang menggambarkan sinekdot kota
secara utuh., dan pencitraan biasanya berhubungan dengan fitur-fitur
perkotaan, tetapi penting untuk dicatat bahwa citra dari suatu
kejadian juga dapat 'ditransfer' untuk mewakili destinasi tersebut.
Oleh karena itu, pada citra kota yang sinekdokal, didalamnya termasuk
beberapa peristiwa penting yang mana masyarakat sering mengaitkannya
dengan kota tersebut. Seperti halnya Olimpiade dengan citra dari kota
Barcelona.
Cara
kedua adalah konotasi, yang terkait dengan kultural, yang kemudian
melekat dalam citra dari kota tersebut. Konotasi dianggap produksi
makna yang lebih abstrak yang dihasilkan melalui interaksi dengan
pesan 'perasaan atau emosi dari pengguna dan nilai-nilai budaya
mereka. Konotasi tertentu yang dihasilkan dari pencitraan kembali,
dapat mempengaruhi citra kota. Asosiasi ini dapat dihubungkan atau
terkait komunikasi dengan tanda-tanda indexical dan simbolis.
Sebaliknya,
beberapa inisiatif pencitraan kembali yang dirancang sebagai alat
sinekdokal, mungkin gagal untuk mengkomunikasikan konotasi yang
berguna, karena mereka ada hanya sebagai ikon estetika kosong, bukan
sebagai simbol-simbol bermakna.
Le modern Barcelona, Narottama 2012
Beberapa
tahun terakhir, Barcelona telah menunjukkan keberhasilan dari upaya
pencitraan kembali kotanya. Upaya-upaya tersebut sudah dilakukan dari
tahun 1908. Pencitraan kembali Barcelona sangat rumit dan
kontroversial karena bersaing dengan narasinya sebagai kota Catalan,
Spanyol dan melawan identitas Eropa. Status Barcelona sebagai ibu
kota Catalonia membuat kasusnya lebih kompleks dan sensitif pada
imajiner pariwisata Barcelona. Antara tahun 1986 dan 1999, Dewan Kota
Barcelona malakukan kampanye untuk restorasi bangunan bersejarah dan
juga kampaanye pencitraan kembali .
Reklamasi
yang berhasil, representasi dan bangunan yang dirancang oleh
Domenech, Puig dan Gaudi, telah memberikan Barcelona dengan beberapa
media synecdochical baru. Dengan eksterior yang tidak biasa mereka,
ubin warna-warni dan kurva mewah, bangunan Gaudi adalah « tak
terbayangkan ». Memang, mereka sering dibandingkan dengan
bangunan Disney Theme Park, sebuah struktur yang sengaja 'dicitrakan'
untuk turis. Menyadari hal ini, organisasi pariwisata telah
menggunakan bangunan Gaudi yang seperti Casa Mila dan Casa Batlo
untuk mewakili Barcelona sebagai keseluruhan, termasuk Sagrada
Familia yang fenomenal.
Le
Park Guell
Semenjak
tahun 1984, Le Park Guell menjadi figur warisan budaya dunia UNESCO.
Hal ini merupakan suatu kebanggaan, sekaligus tanggung jawab bagi
negara yang bersangkutan, karena harus memelihara dan melindunginya
dengan baik. Pada masanya, ini adalah bentuk fenomena urban dan
borjuis modern, proyek ini dimulai ketika Eusebi Guell memberikan
kepercayaan absolut kepada master dari arsitektur kontemporer, Antoni
Gaudi untuk membuat sebuah taman kota, meniru model taman Inggris.
Le Parc Guell, Med 2012
Taman
ini kemudian menjadi suatu kompleks yang mengakomodasi 60 villa
terpisah, terletak diatas kota Gracia, di Muntanya Pelada (Gunung
Pelee). Pada waktu itu, merupakan daerah yang jarang penduduknya,
menghubungkan Can Muntaner de Dalt dan Can Coll i Pujol, daerah
perbukitan berbatu yang tanpa sumber air. Taman ini dibangun secara
seksama dan mendetail, secara estetika dan fungsional, sehingga dapat
menimbulkan keindahan alami lingkungannya dan menyediakan solusi bagi
permasalahan sumber air
Namun,
dimulainya Perang Dunia I dan kurangnya antusiasme terhadap proyek
ini, merubah rencana Gaudi ini menjadi sebuah kegagalan komersial.
Proyek ini kemudian dibagi dalam tiga wilayah, satu untuk keluarga
Trias, keluarga Guell dan untuk Gaudi. Pada awalnya, Gaudi tidak
tertarik untuk membeli rumah disana, namun kondisi iklim lingkungan
dan mengingat kondisi ayahnya yang tidak sehat, maka tahun 1906,
Gaudi memutuskan untuk tinggal disana.
Perumahan
keluarga ini berubah menjadi taman dengan banyak jalan setapak,
memberikan nuansa utopis dari sorga yang hilang, dengan berbagai
jalur berbeda dan dua bangunan dimahkotai kubah yang dilapisi dengan
kolasa mosaik yang tidak beraturan. Pada area teater Yunani, terdapat
bangku panjang berkelok-kelok yang dikenal sebagai lukisan abstrak
terpanjang didunia, disana arsitek Jujol ikut serta berkolaborasi.
Kombinasi antara perencana perkotaan terkenal dan desainer ruang yang
unik, Gaudi meninggalkan tandanya disini, khususnya dengan menerapkan
gagasan simbiosis antara manusia dan alam.
Di
taman rumah Gaudi, berdiri sebuah pergola dengan lengkungan parabola
yang dirancangnya sendiri. Ada juga bagian berbeda dari proyek lain
miliknya, seperti dua gerbang Casa Vicens dan beberapa objek di Casa
Mila. Di aula ada representasi perunggu Antoni Gaudí yang dibuat
oleh Joan Matamala.
Dalam
ruangan Güell-Jujol-Berenguer, terdapat sebuah patung perunggu dan
lukisan cat minyak dari Eusebi Güell, sketsa-sketsa dari Jujol dan
benda-benda yang diberikan oleh Berenguer. Ada juga sebuah
perpustakaan yang didedikasikan untuk Casanelles Enric, sebagai
penghormatan terhadap sekretaris dari l’Association
des Amis de Gaudí.
Pada
tahun 1922, tanah ini diambil alih kota, kemudian pada tahun 1923
dibuka untuk umum. Antoni Gaudí hidup disana selama dua puluh tahun
dan pada kematiannya, ia mewariskan rumah itu ke La Junta
Constructiva (Assemblée de Construction)
dari Katedral Sagrada Familia untuk membantu mengatasi masalah
keuangan yang sejak awal melanda proyek itu. La Junta kemudian
memutuskan untuk menjual rumah untuk pasangan dari Italia yang pada
gilirannya diwariskan ke keponakannya. Beberapa tahun kemudian, orang
tersebut menawarkan ke l’Association des Amis de Gaudí. Pada tahun
1963 rumah itu dibuka sebagai lembaga budaya baru di Barcelona. Tapi
pada tahun 1992, ia kembali menjadi milik La Junta Constructiva.
La
Sagrada Familia (1914 -?)
La
Sagrada Familia tercatat dalam Situs Warisan Dunia pada tahun 2005.
Merupakan monumen yang paling banyak dikunjungi di Barcelona dan
satu-satunya katedral besar di dunia yang sedang dalam pembangunan.
Bahkan ini adalah pekerjaan yang paling penting dari arsitek Gaudi,
proyeknya yang paling ambisius, yang berinisiatif bukanlah Gaudi,
tetapi La Junta Directiva del Temple (Assemblée de Direction du
Temple), menyusul pengunduran diri Francisco de Paula Villar, yang
pada saat itu merupakan salah seorang yang bertanggung jawab untuk
manajemen proyek Sagrada Familia.
La Sagrada Familia, Barcelona. Narottama 2012
Pada
tahun 1883, Gaudí mengambil alih proyek ini, dengan harapan mampu
menyelesaikan pekerjaan ini hanya dalam sepuluh tahun. Dalam rangka
untuk memantau kerjanya, Gaudí memutuskan untuk tinggal di dasar
Sagrada Familia. Katedral
ini, adalah sebuah karya yang didedikasikan untuk kemuliaan Tuhan.
Terinspirasi oleh katedral abad pertengahan, Sagrada Familia berdiri
di tengah kota Barcelona, sebagai sebuah bangunan neo-gothic seluas
12.800 meter persegi. Dari delapan belas menara yang awalnya
direncanakan - dua belas menara untuk murid Yesus, empat untuk para
penginjil dan dua lainnya, untuk Bunda Maria dan Yesus Kristus, hanya
menara San Bernabe yang selesai hingga kematian Gaudí pada tahun
1926.
Menurut
Salvador Dalí, tampak depan dari Nativite, adalah karya dekorasi
yang dibangun melalui resonansi harmonik. Dimana, proyek tersebut
mencakup dua serambi, yakni Passion dan Death, masing-masing
didominasi oleh empat menara yang sangat tinggi, mencapai tinggi
seratus meter. Untuk proyek ini, Gaudí bekerja sesuai dengan
pencahayaan dari sinar cahaya pada setiap sudut kuil, ia
mengeksplorasi keindahan musikal dari paduan suara. Ia memastikan
keindahan suara lonceng dan organ (yang akan dioperasikan dari
keyboard elektronik) terdengar hingga ke seluruh kota. Suatu karya
besar, dalam bentuk sebuah katedral dengan mosaik berwarna-warni, dan
kerlipan cahaya.
Saat
ini, pekerjaan dilanjutkan melalui sumbangan dan warisan terdahulu.
Setelah kematian Gaudi, arsitek lain mengambil manajemen proyek,
seperti Domenech i Sugranyes, Francesc Quintana, Isidre Puig Boada
dan Matamala. Pada tahun enam puluhan, sekelompok intelektual FAD
(Foment Arts Decoratives)
Promotion des Arts Décoratifs *
menuntut penghentian proyek karena kurangnya rencana rinci Gaudí.
Dalam naskah yang ditemukan setelah kematian Gaudi, dinyatakan bahwa
diperlukan beberapa generasi untuk menyelesaikan Sagrada Familia.
Jordi Bonet adalah arsitek yang saat ini bertanggung jawab untuk
melanjutkan pekerjaan ini. Tahun 2007 merupakan 125 tahun sejak batu
pertama Sagrada Familia diletakkan.
La
Pedrera (1906 -1910)
La
Pedrera atau Casa Mila salah satu bangunan imajinatif warisan Gaudí.
Terletak di jalan Passig de Gracia no. 92, bangunan ini dipercayakan
ke Antoni Gaudí oleh keluarga Mila, mengikuti bangunan oleh arsitek
Casa Batllo. Pada tahun 1984, UNESCO mendaftarkan gedung La Pedrera
ke dalam Situs Warisan Dunia.
Bangunan
ini memiliki arsitektur yang unik, dua bangunan dengan akses berbeda
namun disatukan dalam serambi yang sama. Dengan menggunakan teknik
arsitektur naval (kapal laut), bangunan ini berbentuk tidak biasa,
lebih mirip ukiran daripada bangunan. Dengan susunan batu tanpa garis
lurus, besi-besi balkon dari besi tempa berbentuk tanaman dan
tumbuhan. Secara keseluruhan, bentuk bangunan ini sangat impresif.
Terasnya mirip seperti lukisan abstrak, dengan lengkungqn dan bentuk
gelombang.
Casa
Batllo (1904-1906)
Merupakan
salah satu Warisan Dunia UNESCO karya Antoni Gaudí. Sebuah karya
arsitektur, buah dari warisan universal dan kontribusi luar biasa
dari arsitektur Gaudí untuk identitas Catalan. Casa
Batlló lahir dari restorasi bangunan yang dibangun tahun 1877,
terletak di jalan Passeig de Gràcia No.
43. Imajinasi dan kreaifitas Gaudi, dikombinasikan dengan ide-ide
dari arsitek Jujol, memungkinkan bangunan tersebut direnovasi secara
luar biasa. Merupakan konsep baru dari dekorasi dan ornamen yang
didesain untuk menambah cahaya. Atapnya ditutupi dengan keramik
polikrom berbentuk mosaik, sehingga menciptakan kesan jernih dan
bercahaya menurut posisi matahari.
Untuk
mempercantik dan menghiasi bangunan ini, Gaudí bekerja sama dengan
banyak seniman, pemahat, kontraktor, desainer, spesialis dalam besi
tempa, plester. Arsitektur ini menggunakan bahan lokal dengan
dekorasi yang menyesuaikan bentuk dan warna dari lingkungan
sekitarnya. Gaudí menekankan penyatuan dari semua bentuk-bentuk
estetis tersebut.
Restorasi
meliputi penambahan lantai lima, perluasan aula, pembangunan ruang
bawah tanah, renovasi tangga dan dinding interior apartemen, beberapa
bagian akan dibangun kembali untuk menciptakan ruang kurva, yang
sepenuhnya menghilangkan sudut sekitar rumah. Casa Batllo juga
dikenal untuk sistem ventilasi alami dan furnitur yang dirancang
sendiri oleh Gaudí.
Casa
Batllo (1904-1906) tetap menjadi salah satu karya paling penting dari
Gaudí untuk simbolismenya, kekayaan warnanya, penggunaan berbagai
bahan, seperti batu bata, besi, keramik, kayu, dll. Dan berkontribusi
untuk teknik geometri dan desain konstruksi baru, sesuai dengan
karakteristik dari Surealisme, Ekspresionisme, Kubisme, dan
Konstruktivisme.
Palau
Guell 1886-1889
UNESCO
mengklasifikasikan Palau Güell pada daftar Warisan Dunia. Di
masanya, merupakan salah satu bangunan paling mewah di Barcelona.
Pembangunannya merupakan perintah dari Eusebi Güell kepada Gaudi.
Terletak di jalan Nou de la Rambla No. 3.
Palau
Güell menampilkan konsep yang sangat asli. Dibuat untuk menunjukkan
status sosial dan ekonomi dari Eusebi Güell. Terletak di daerah yang
agak kurang dikenal pada waktu itu tapi dekat dengan tempat tinggal
lain yang dimiliki oleh keluarga Güell. Jadi, dengan maksud untuk
menghubungkan dua tempat tinggal, Güell meminta arsitek Gaudi untuk
membangun sebuah rumah besar bagaikan istana.
Pada
eksterior fasad utama, terbuat dari batuan berwarna, terdapat dua
pintu dengan inisial 'E' dan 'G', inisial Eusebi Güell, beserta
lambang Catalonia, Fasad belakang, dirancang untuk mengakomodasi
kereta dan kuda, juga mencerminkan keakuratan perhitungan dari fungsi
bangunan. Interior ditandai dengan selera yang baik dan elegan, kolom
marmer dan langit-langit ditutupi dengan batu mulia yang mengingatkan
gaya Arab-Mudejar.
Eusebi
Güell tinggal di sana selama beberapa waktu sampai 1910, ketika ia
memutuskan untuk pindah ke kediaman yang telah dibangun untuknya di
Park Güell. Beberapa tahun kemudian, selama Perang Saudara Spanyol,
istana ini dijarah oleh sekelompok anarkis, yang bertanggung jawab
atas berbagai kerusakan dan hilangnya sebuah patung.
Palau
Güell dijual kepada Diputació de
Barcelona/ Dewan Provinsi Barcelona ke
rumah Museum Seni Pertunjukan, Museu d'Art Escenic. Bangunan ini
menunjukkan keadaan yang cukup layak dari usaha pelestarian dan
berbagai restorasi.
Casa
Vicens 1883-1888
Casa
Vicens adalah proyek pertama dari rumah pribadi Gaudí. Adalah Manuel
Vicens i Montaner yang mempercayakan kepadanya. Sebuah proyek yang
sangat imajinatif untuk keluarga yang memiliki pabrik tembikar,
ditunjukkan pada bagian depan rumah. Rumah ini adalah sebuah villa
musim panas dengan taman dan air mancur, terletak di jalan Carolines
de Barcelone no 24.
Rumah
itu terletak di salah satu sisi taman. Gaudí bekerja keras untuk
memperkuat seluruh struktur bangunan sesuai dengan desain aslinya
walaupun merupakan tugas yang sulit. Di dalam
rumah, pengaruh arsitektur Arab juga hadir, termasuk di
langit-langit, dengan lukisan burung-burung. Selain itu, penggunaan
warna di rumah ini membuktikan bahwa arsitektur Gaudí tidak menyukai
arsitektur tanpa keramik berwarna. Pengaturan ubin di lantai
merupakan karakteristik dari karyanya ini.
Sebuah
bangunan yang secara sempurna merefleksikan lingkungan di mana ia
berada, seperti yang ditunjukkan Gaudi dengan membuat bunga-bunga
kuning dari keramik, hal ini ia lakukan setelah melihat bunga-bunga
tersebut tumbuh di tanah sebelum konstruksi rumah dimulai. Itulah
sebabnya, ia dianggap sebagai sebagai arsitek pertama yang ramah
lingkungan. Sepanjang karirnya, dalam pencarian untuk harmoni yang
sempurna, ia menunjukkan obsesi dengan penggunaan bahan lokal dan
menghormati lingkungannya.
Crypte
Colonia Güell 1898 - 1916
Crypte
Colonia Güell terletak di Santa Coloma de Cervello, dekat
Barcelona, merupakan Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2005.
Ini adalah sebuah proyek dari Comte Güell yang dipercayakan (lagi)
kepada Gaudi. Bagi Gaudi, proyek ini merupakan bagian dari
pembangunan Sagrada Familia, sebuah expérimentation
d’ingénierie sociale.
Di
dalam ruang bawah tanah, sebagian besar jendela terbuat dari kaca
patri dengan salib yang dilindungi oleh jeruji besi. Di sudut lain,
Gaudi berkarya dengan besi tempa, membentuk lipatan atau lukisan
untuk menunjukkan bahwa itu adalah ruang bawah tanah pabrik tekstil.
Untuk konstruksi ini, Antoni Gaudí bertanggung jawab merancang
furnitur, termasuk bangku, yang memungkinkan orang untuk duduk dengan
baik dan terjaga sehingga mereka bisa berkonsentrasi dan tidak
terlalu santai.
Antoni
Gaudí :Sebuah proyeksi otodidak
internasional
Antoni
Gaudí lahir di provinsi Baix Camp dekat Tarragona, 25 Juni 1852.
Sejak usia dini ia menunjukkan minat menggambar dan arsitektur, ia
bekerja untuk beberapa majalah mingguan, termasuk majalah L’Arlequín.
Beberapa tahun kemudian, ia belajar dengan master Berenguer de Reus.
Pada
tahun 1869, Antoni Gaudí dan keluarganya datang untuk tinggal di
Barcelona, ia terdaftar di l’École
d’Architecture - Sekolah Arsitektur.
Dalam rangka untuk membiayai studinya, Gaudi bekerja dengan Josep
Fontserè untuk proyek Ciutadella Park dan le Marché du Born . Pada
tahun 1878 ia lulus dan menjadi seorang arsitek. Pada tahun yang
sama, ia bertemu Eusebi Güell – dijuluki Comte de Güell karena
imannya dan kontribusinya kepada produksi karya seni dan memperluas
warisan budaya Barcelona - yang menjadi pelindung dan menugaskan
kepadanya banyak karya.
Hubungan
Gaudi dengan pihak gerejawi memungkinkan dia untuk menyertakan
penciptaan arsitektur religius dalam produksinya. Antoni Gaudí
meninggal 7 Juni 1926, dalam kecelakaan trem dan dimakamkan di ruang
bawah tanah Katedral Sagrada Familia. Meskipun itu bukan
inisiatifnya, ia mengabdikan tahun-tahun terakhir hidupnya untuk
Sagrada Familia. Namun ia tidak memiliki kesempatan untuk
menyelesaikan karyanya. Sebuah ciptaan, yang seperti katanya sendiri,
akan memerlukan beberapa generasi sebelum benar-benar selesai.
Ia
diasosiasikan dengan dunia simbolisme, keajaiban dan okultisme, ia
juga dianggap sebagai pelopor modernitas, dalam geometri yang
kemudian berkembang. Sebenarnya ia adalah otodiak yang mengambil
keuntungan dari sains mekanika dan industri kemudian menyediakan
solusi dan alternatif yang baru. Dengan kewaspadaan agar tidak
terjatuh dalam inkonsistensi gaya modern, ia selalu menggunakan alam
sebagai eleman artistiknya, menggabungkan berbagai seni, menciptakan
lanskap urban yang penuh warna dengan kombinasi berbagai material ;
keramik, kaca, besi tempa. Karya-karyanya digambarkan sebagai
tradisionalis, orisinal dan fungsional.
Karya-karya
Gaudi adalah ikon utama Barcelona. Sebuah filsafat yang berhubungan
dengan arsitektur modern yang diterjemahkan ke dalam bentuk seni yang
sama sekali berbeda, menggabungkan bahan-bahan dan teknik kerja baru.
Karena penguasaan teknik yang ia temukan sendiri, Antoni Gaudí
menjadi seorang guru terkemuka arsitektur Catalan di bidang
konstruksi. Ternyata karya-karya arsitektur Gaudí dirancang dengan
perhitungan geometris yang sangat hati-hati, seperti yang ditunjukkan
dengan bijaksana ketika Le Corbusier menyebut geometri sebagai solusi
untuk masalah arsitektur.
Untuk
mengklasifikasikan tahapan artistik dari Gaudi, bukanlah pekerjaan
yang mudah, mengingat periode pembangunan karyanya yang berbeda,
beberapa bisa ditemukan dan beberapa belum selesai. Dalam karyanya
terdapat pengaruh Arab dan Gothic, yang mana ketika itu tidak sesuai
dengan masanya. Setelah tahapan pengembangan Gothic, karya-karya
berikutnya dgambarkan sebagai natruralis ekspresionis dengan inti
modernisme.
Palau
de la Música Catalana 1905-1908
Palau
de la Música Catalana, didesain oleh arsitek modernis Lluis
Domenech i Montaner. Salah satu ruang konser utama dunia.
Diklasifikasikan sebagai monumen ertsistik bersejarah pada tahun
1971. Menerima pengakuan formal dan eksplisit atas nilai
intrinsiknya, terdaftar dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO tahun
1997.
Palau
de la Música, sebuah keajaiban artistik, yang pada awalnya hanya
didedikasikan untuk musik, sekarang mengambil inisiatif untuk
mengakomodasi pertemuan sosial, budaya, hiburan dan bisnis. Dengan
keinginan untuk terbuka pada dunia, menawarkan citra kosmopolitan dan
avant-garde, Palau selalu ingin memenuhi tuntutan perubahan
dalam masyarakat sambil menjaga nilai-nilai budaya Catalan.
Aulanya
diapit oleh dua lampu mewakili Barcelona pada masanya dan beberapa
patung komponis terkenal dan tiang dengan motif bunga mencerminkan
pentingnya desain dan estetika melengkapi seni modernis. Palau de la
Música memiliki unsur-unsur lain seperti skylight,
jendela kaca patri, kombinasi dari batu bata dan ornamen keramik,
yang merupakan pekerjaan dari para seniman dan pengrajin yang
diarsiteki Domènech i Montaner .
Bangunan ini mencerminkan karakter nasional Catalan dengan ornamen
arsitektur berbakat yang luar biasa, terinspirasi oleh arsitektur
Hispano-Arab. Dalam karya ini, Domènech i Montaner menyoroti solusi
penggunaan struktur dari besi, mosaik kaca dan polikrom.
Hal
ini juga harus dicatat bahwa pada area tertentu, awalnya,
diperuntukkan secara eksklusif untuk penggunaan Orfeo Català dan
sekarang terbuka untuk umum, seperti le
Foyer dan la Salle Luis Millet , pendiri
L'Orfeo. Sejak peresmiannya, Palau tetap dengan tampilan yang sama
hingga tahun 1983, di mana Oscar Tusquets melakukan tahap pertama
ekspansi dan renovasi Palau. Kemudian, pada tahun 1994, pekerjaan
restorasi lebih lanjut dilakukan dengan perluasan fasilitas tertentu.
Le Palau Petit adalah konstruksi baru-baru ini, dengan ruangan dan
akustik yang luar biasa. Ada juga sebuah studio rekaman dengan
peralatan teknis audiovisual generasi terakhir.
Hôpital
de Sant Pau i de la Santa Creu 1901-1930
Pada
tahun 1997, UNESCO mendaftarkan Hôpital
de Sant Pau i de la Santa Creu dalam
daftar Situs Warisan Dunia. Gedung ini adalah sebuah model perintis
untuk pelayanan medis, karya arsitek Lluis Domenech i Montaner, salah
satu pelopor utama dari Modernisme Catalan.
Hôpital
de Sant Pau i de la Santa Creu diciptakan tahun 1401 berikut
reunifikasi enam rumah sakit yang ada di Barcelona. Kemudian, sesaat
sebelum awal abad kedua puluh, kemajuan medis memerlukan perubahan
dan modernisasi fasilitas, pada tahun 1902 renovasi dipimpin oleh
Domenech i Montaner. Beliau memiliki pengalaman proyek rumah sakit
lain, Institut Pere Mata de Reus (Tarragona), ia menggunakan
pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh sebelumnya.
Pekerjaan berlangsung selama delapan belas tahun dan terganggu karena
kurangnya dana. Pada tahun 1930, Hôpital de la Santa Creu
ditambahkan nama Sant Pau, untuk menghormati pelindung bangunan ini.
Rumah
sakit ini memililki luas 300 meter persegi, awalnya direncanakan
dengan 48 paviliun, akhirnya hanya memiliki 27 paviliun,
masing-masing sesuai dengan spesialisasi medis. Mereka semua
dihubungkan oleh sebuah terowongan bawah tanah yang memfasilitasi
diantara gedung-gedung. Pusatnya terdiri dari instalasi teknis yang
juga memiliki perpustakaan, gereja, dll. Rumah sakit in juga dikenal
untuk beberapa lukisan dan mosaik serta untuk karya-karya yang dibuat
dengan besi tempa. Sebuah rumah sakit yang menawarkan berbagai solusi
untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
Karakteristik
pada masa modernis, Hôpital de Sant Pau
i de la Santa Creu menggambarkan ornamen yang sangat berharga dari
alam, keindahan melalui jendela,
dianggap dan digunakan sebagai elemen untuk memurnikan jiwa.
Mencerminkan keseluruhan pekerjaan arsitek, Hôpital de Sant Pau i de
la Santa Creu memancarkan estetika modernis unik untuk Art Nouveau
Prancis. Ukiran, patung, dekorasi dan ornamen adalah karya dari Pau
Gargallo.
Tahun
1992, Barcelona adalah tuan rumah dari Olimpiade, dan citra sebagai
kota olahraga dibawa terus, antara lain dengan menetapkan tahun 2003
sebagai Tahun Olahraga, dan menggelar beberapa event penting olahraga
internasional. Olahraga meupakan salah satu alat bagi Barcelona untuk
mencitrakan kembali kotanya
Upaya
lainnya adalah dengan upaya monumentalisasi kota Barcelona. Yakni
dengan membangun, serta memelihara bangunan-bangunan monumental di
Barcelona. Tema identifikasi tersebut telah membuat kontribusi
penting untuk meningkatkan citra Barcelona dan pencitraan kembali ini
tampaknya telah terjadi, terutama melalui mekanisme dalam kerangka
kerja konseptual.
La Mer Méditerranée, Barcelona. Narottama 2012
Kesimpulan
Isu
problematik yang muncul , berhubungan dengan upaya pencitraan
kembali Barcelona. Dimana ada tiga inisistif utama yang ditawarkan (
Modernista, Sporting, dan Monumental) saling mendominasi. Perencanaan
kota Barcelona menuju pembangunan citra tampaknya telah menghasilkan
perubahan citra yang sukses. Namun, tidak berarti bahwa pendekatan
ini telah mencapai regenerasi kota yang berhasil.
Pembentukan
sinekdot baru terhadap image dan simbol kota yang telah jenuh
merupakan sebuah pendekatan khusus untuk regenerasi, termasuk di
dalamnya « imagable »landscape sebagai daya tarik utama.
Meskipun keberhasilan Barcelona dalam reorientasi citra wisatanya
tercapai, ada perbedaan pendapat, apakah ini telah dikompromikan
dengan tujuan sosio-ekonomi yang lebih luas.
Barcelona
telah mengalami perubahan citra positif dalam beberapa tahun terakhir
dan proses ini telah terjadi melalui produksi efektif synecdoches
baru dan juga konotasi. Barcelona melalui olahraga, warisan dan citra
arsitektur kota, telah mengkomunikasikan secara konsisten pencitraan
kembalinya. Makalah ini telah mengidentifikasi kerangka konseptual
sederhana yang mewakili bagaimana inisiatif pencitraan kembali dapat
mempengaruhi citra Barcelona sebagai kota tujuan wisata, menunjukkan
bahwa pencitraan kembali Barcelona tersebut dapat membantu
penelitian, dan pemahaman dari studi ini.
Daftar
Pustaka :
- Smith, Andrew. 2005. Conceptualizing City Image Change: The ‘Re-Imaging’ of Barcelona. Tourism Geographies Vol. 7, No. 4, 398–423, November 2005. Routlege Journal
- Le Patrimoine Mondial de Barcelone
(Artikel
ini merupakan hasil resume
dari dua artikel diatas, dengan beberapa pengembangan atas inisiatif
penulis)
Version français, click ici
Paris,
le 15 janvier 2012
Nararya
Narottama
No comments:
Post a Comment