Dikompilasi oleh Nararya Narottama
(18th Century)*
The word ‘tour’ gained acceptance in the when the Grand Tour of Europe became part of the upbringing of the educated and wealthy British nobleman or cultured gentleman. Grand tours were taken in particular by young people to "complete" their education. They travelled all over Europe, but notably to places of cultural and aesthetic interest, such as Rome, Tuscany and the Alps.
(19th Century)*
Cultural tourism developed into leisure and health tourism. Some English travellers, after visiting the warm lands of the South of Europe, decided to stay there either for the cold season or for the rest of their lives. Others began to visit places with health-giving mineral waters, in order to relieve a whole variety of diseases from gout to liver disorders and bronchitis.
*Belum ditemukan definisi resmi dari pariwisata, kompilator
(Komisi Ahli Statistik dari Liga Bangsa-Bangsa, 1937).
Wisatawan Asing: Setiap orang yang mengunjungi suatu negara, selain itu di mana ia biasanya tinggal, untuk jangka waktu minimal 24 jam
(Prof. K. Krapf 1942)
“Tourism is the totality of the relationship and phenomena a rising from the travel and stay of strangers, provided the stay does not imply the establiment of a permanent residence and is not connected with remunerated activity”
(Tap MPRS tahun 1960)
Kepariwisataan adalah “suatu cara untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam memberikan hiburan rohani dan jasmani, setelah beberapa waktu bekerja serta mempunyai modal untuk melihat-lihat daerah lain (wisatawan nusantara) atau negara- negara lain (wisatawan mancanegara)”.
(Konferensi PBB tentang Perjalanan dan Pariwisata Internasional, 1963) .
Pengunjung: Setiap orang yang berkunjung ke suatu negara selain di mana dia telah nya / tempat tinggal yang biasa, karena alasan lain daripada mengikuti sebuah pekerjaan yang dibayar dari dalam negara yang dikunjungi
(Salah Wahab 1975:55)
Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan
cinderamata, penginapan dan transportasi.
(Mathieson dan Wall 1982)
Pariwisata sebagai "gerakan sementara orang untuk tujuan di luar tempat kerja normal dan tempat tinggal, kegiatan yang dilakukan selama mereka tinggal di tujuan tersebut, dan fasilitas diciptakan untuk memenuhi kebutuhan mereka . "
(James J.Spillane 1982:20)
Pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain.
(H.Kodhyat 1983:4)
Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.
(McIntosh Robert W. 1984. Tourism: Principles, Practices, Philosophies. Grid Publishing, Inc., Columbus, Ohio)
Tourism is a composite of activities, services, and industries that deliver a travel experience
(McIntosh Robert W. 1984. Tourism: Principles, Practices, Philosophies. Grid Publishing, Inc., Columbus, Ohio)
Tourism is the sum of phenomena and relationships arising from the interaction of tourists, business, host governments, and host communities in the process of attracting and hosting these tourists and other visitors.
(Macintosh dan Goeldner 1986)
Pariwisata adalah "jumlah dari fenomena dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, pemasok bisnis, pemerintah tuan rumah dan masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan hosting ini wisatawan dan pengunjung lainnya."
(Macintosh dan Goeldner, 1986).
Excurionist: Orang bepergian untuk kesenangan dalam jangka waktu kurang dari 24 jam
(Macintosh dan Goeldner, 1986).
Perjalanan: Tindakan bergerak di luar rumah masyarakat satu untuk bisnis atau kesenangan tetapi tidak untuk berangkat atau bepergian ke atau dari sekolah
(Anonymous 1986)
Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan pada waktu kunjungan dan motivasi kunjungan
(A.J. Burkart dan S. Medik 1987)
Pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan- tujuan diluar tempat dimana mereka biasanya hlidup dan bekerja dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan itu.
(Undang – Undang No.9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan)
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Pariwisata dapat juga dilihat sebagai suatu bisnis yang berhubungan dengan penyediaan barang atau jasa bagi wisatawan dan menyangkut setiap pengeluaran oleh untuk wisatawan atau pengunjung dalam perjalanannya.
(Yoeti, 1991:103).
Pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim dengan kata ”travel” dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu, maka kata ”Pariwisata” dapat diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut dengan ”Tour”.
(Robert McIntosh bersama Shaskinant Gupta dalam Oka A.Yoeti 1992:8)
Pariwisata adalah gabungan gejala dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, bisnis, pemerintah tuan rumah serta masyarakat tuan rumah dalam proses menarik dan melayani wisatawan-wisatawan serta para pengunjung lainnya.
(Prof. Salah Wahab dalam Oka Yoeti 1994, 116.)
Pariwisata adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.
( Drs. Musanef 1995:1),
Pariwisata meliputi berbagai segi kehidupan dalam masyarakat, mulai dari kegiatan angkutan,
akomodasi, atraksi wisata, makanan dan minuman, cinderamata, pelayanan, suasana kenyamanan, dan lain sebagainya.
(Schmoll, G.A. 1997.”Tourism Promotion”, London, Tourism Press)
Tourism is totally of relationship and phenomena arising from the travel and stay of strangers, provided the stay does not imply the establishment of permanent residence and is not connected with a remunerated activity.
(RG. Soekadijo 1997:8),
Pariwisata ialah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan
Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar (2000:46-47)
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam.
(Oxford English Dictionary. Pearson Education Limited 2000)
Tourism is the business of providing things for people to do, places for them to stay etc while they are on holiday.
(Fandeli, 2001).
Pariwisata merupakan keseluruhan kegiatan, proses dan kaitan-kaitan yang berhubungan dengan perjalanan dan persinggahan dari orang-orang di luar tempat tinggalnya serta tidak dengan maksud mencari nafkah. Kepariwisataan merupakan keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan
Suyitno (2001) tentang Pariwisata sebagai berikut:
•Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ke tempat asalnya.
•Melibatkan beberapa komponen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, obyek wisata, souvenir dan lain-lain.
•Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan
•Tidak untuk mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi, karena uang yang di belanjakannya dibawa dari tempat asal.
Franklin (2003)
Tourism becomes absolutely everyting associable with acts of tourist,or put into it’s proper tantological form “tourism is tourist”
Richardson and fluker (2004)
Tourism comprises the activities or persons,travelling to and staying in place outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure,bussines and other purpose
Dikutip dari berbagai sumber, Kompilator
No comments:
Post a Comment